Powered By Blogger

Selasa, 16 Juni 2009

NASI UDUK DOA IBU 3, ciseke, Jatinangor

Minggu-minggu ini adalah musimnya UAS, sebagaimana yang pernah saya sampaikan dulu di FB.. ingat FB bukan BF..jadi jangan sampai salah bacanya, nanti kalian seperti MUI yang mengharamkannya, sebenarnya maksud MUI itu mengharamkan BF (Bokep) tapi dia salah baca jadinya FBdeh..
ok2 biar gak lama2 saya ngebanyolnya. jadi Uas adalah penyebab utamanya saya pusing 7 keliling, bagaimana tidak saya sudah lari2 keliling kamar saya tapi pusingnya tidak hilang2!!!
bahan-bahan buat UAS itu saya tidak punya satu sen pun, dan tidak paham pula.! apa daya sehingga terpaksa saya harus menurunkan martabat saya menjadi seorang Kuncen di HIMASA (Hima).

kondisi HIMA....
yah kalian pasti pada tahu apa tugas seorang Kuncen itu, jadi sudah kesepakatan saya dengan teman saya Ari untuk menjadi Kuncen di Hima walaupun saya merelakan Badan saya tidur diatas karpet yang bau sekali.

sepereti inilah kondisi tdur di HIMA

Mulai hari minggu saya dan ari dan kawan-kawan sesama SARAB (Sastra Arab) menjadi tunawisma.. Harapan mendapat ilmu yang saya idam-idamkan kandas rupanya. Bukannya malah belajar, tetapi kita malah berdiskusi membuat peraturan Poker yang baru....yang lebih keren dari poker di B win.........
dipercepat sajalah, karena saya 30menit lagi UAS. jadi karena saya tinggal di HIMA, terpaksa kalau mau mencari makanan saya harus keluar dari Unpad.. terutama sarapan pagi, yang merupakan hal Paling Wajib dilakukan dalam hidup saya...
pada hari senin, Poma Masih bisa merupakan pilihan yang lumayan, tetapi hari selasa pagi ini, saya yang memiliki kastra tertinggi(soalnya saya anak rumahan di bandung, bukan orang nangor) diajak untuk makan makanan yang namanya Nasi Uduk dikasih Kuah dikit di ciseke.
dengan bersemangat untuk makan, saya mandi dengan kilat dahulu di Al muslih, tidak lupa menggunakan baju saya sebagai handuk..saya bergegas memakai kemeja biru kebanggaan saya..dan langsung kita cabut ke ciseke dengan berjalan kaki..itung-itung olahraga pagilah.

target kali ini
sesampai di ciseke, lagaknya seorang bisnisman.. saya melihat Tulisan Nasi Uduk Doa Ibu 3,
kata teman saya ari, tau ga da? kenapa warung ini laris? gw bilang, gw gak tau tuh. kata si Ari, bodoh kamu, laris karena didoakan sama ibunya 3 kali..jadi nanti kalau kita makan, kitab harus berdoa tiga kali juga..

nasi uduk
ada kuahnya tuh
dan ternyata setelah saya memesan dan menunggu mkanan datang...dan mencicipinya...saya cuman bilang ini Nasi uduk enak rupanya
hanya dengan 4000 lw akan dapat:
1. Nasi uduk
2. Telor
3. Gorengan
4. Krupuk
5. Tempe
6. Bawang
7. kuah
8. mie
9. Teh hangat
dan rasanya lw kudu nyobaindeh...lokasinya dekat dengan ciseke besar, kalian masuk aja dan gak usah banyak nanya picingkan saja mata kalian kearah kanan jalan niscaya kalian akan menemukannya...
trimksh..

MONEV PKM


banner kita...

Monitoring dan Evaluasi Program Kreativitas Mahasiswa atau yang biasa disingkat dengan Monev PKM 2009, yang kali ini berada di selasar gedung Fakultas Hukum. benar-benar berbeda dari tahun 2008 lalu. Pada tahun ini, saya dan teman-teman dari tim Fakultas Sastra membuat software CD Interaktif Bahasa Arab yang masuk dalam PKMM(Pengabdian Kepada Masyarakat). Yah, lumayan nyambung dengan jurusan yang dipelajari sekarang.

stand kami...itu org2 FIK yg lg pada Face bookan....
Soalnya pada tahun 2008 lalu, saya dan tim sastra membuat inovasi baru dengan membuat keramba sarang lebah yang masuk dalam PKMK (Kewirausahaan). Acara Monev kali ini dua kali lipat lebih besar dari tahun lalu, maklum saja karena proposal yang didanai Dikti di Unpad sekitar 140an proposal.
Konsepnya acaranya tidak jauh beda, dimana para peserta monev ditempatkan pada stand-stand dan diberi sebuah meja untuk memamerkan dan mempromosikan hasil karyanya. Dapat dibanyangkan dengan lebih 140 tim yang lolos, bagaimana kesibukan peserta dalam mendekorasi standnya masing-masing agar menarik perhatian pengunjung.
Monev ini dibuka langsung oleh bapak Rektor, Pak Ganjar Kurnia. Pembukaan berlangsung di Gd. Lt. 4 Rektorat Baru. Setelah dibuka, bapak rektor beserta rombongan turun untuk langsung menyidak stand-stand kami..

salah satu inovasi mhasiswa unpad, akuaponik....
inovasi mknan baru

saya dan kawan-kawan yang sudah memiliki pengalaman lebih dalam hal pameran, membuat suatu promosi kepada khayalak umum untuk mau mendatangi stand kami. promosi biasa menurut kami, dengan menampilkan beberapa gambar tokoh-tokoh arab yang terkenal seperti sadam husein, usamah dan lain-lain yang berbicara dengan bahasa arab, kemudian kami melemparkan pertanyaan Apakah kalian paham? kepada pengunjung. Jika tidak paham silahkan datang ke Stand no 12.
Rupanya promosi kami tidak disukai oleh orang-orang Birokrat Unpad. tanpa pemberitahuan sebelumnya mereka langsung menyobek papan pemberitahuan kami. Yah, saya mengerti Anjing itu memang lebih galak dari pada Tuannya.
Kejadiaan ini lumayan membuat down tim kami, tetapi kami tetap bersemangan dan terus mengikuti monev, kemudian di siang harinya. Tim kami mendapat jatah untuk presentasi urutan 3, sehingga saya dan kawan-kawan langsung mempersiapkan bahan presentasi untuk ditampilkan didepan penguji dari Dikti.

salah stu stand di monev unpad

Sebenarnya saya bukanlah ketua tim dari sastra, karena kebetulan ketua kami sedang terkena musibah, jadilah saya yang harus menggantikan beliau untuk presentasi. saya presentasi dengan lancar dan santai, walaupun disana ada kendala dimana laptop yang kami gunakan dalam presentasi nge HANG...bisa dibayangkan bingungnya ingin berbicara apa didepan...
gw preesentasi..
Selesai presentasi, kita yang memang kecewa dengan hal-hal yang terjadi dari pagi, ingin melepaskan kepusingan kita dengan berjalan-jalan mencicipi hasil2 PKM yang dibuat oleh Fakultas2 lain, yah itung-itung nyari buat di Tag...hehehehehe
Bgitu sajalah Monev 2009 berlangsung, seperti biasa dengan sepi tanpa kehadiran pengunjung yang dinanti natikan oleh kami penjaga stand,saya berpikir, maklumlah para birokrat sedang sibuk mengurusi banyak hal sehingga sosialisasi kepada mahasiswa kurang. selain itu monev masih meninggalkan banyak PR...
sperti :
1. Apakah Universitas tidak memberikan dana atau memberikan instruksi-instruksi kepada mahasiswa agar melanjutkan apa yang telah mereka kerjakan? sehingga ketika inovasi itu telah menjadi sempurna hasilnya dapat menjadi ciri khas Universitas?
2. Apakah hal2 yang baru ini hanya akan baru saja tahun ini, setelah itu akan hilang dan terlupakan?
Intinya kami sebagai mahasiswa ingin apa yang sudah kami buat bisa dihargai dan dijadikan maskot atau ciri khas unpad,,
dan saran saya pribadi, Unpad harusnya membuat semacam ruang pameran yang disana memamerkan produk mahasiswanya..
terimakasih...

Rabu, 10 Juni 2009

CIRI MANUSIA KREATIF



Manusia biasa biasanya memiliki kecendrungan ke arah tertentu sementara sebuah pribadi kreatif terdiri dari sifat-sifat berlawanan yang terus menerus bertarung. Tetapi disisi lain juga hidup berdampingan dalam satu tubuh. Lalu apa saja sifat kontradiktif yang dimaksud?


Selama 30 Tahun, seorang pakar kreativitas yang bernama Mihaly Csikszentmihalyi meneliti kehidupan orang orang yang kreatif. Menurutnya, banyak kesalah pahaman terjadi di masyarakat dalam memandang orang orang yang kreatif ini disebabkan karena kepribadian yang lebih kompleks dari orang orang kreatif dibandingkan orang lain. Sifat kontradiktif yang terjadi adalah 

Memiliki Tingkat Energi Tinggi tetapi butuh Waktu lama untuk Beristirahat

Banyak orang kreatif yang tahan berkonsentrasi berjam-jam tanpa merasa lelah, jenuh, lapar, haus atau juga gatal badan karena tidak mandi. Tapi begitu selesai, mereka butuh waktu berhari hari untuk me-reload energi.
Dalam hal ini, mereka akan terlihat seperti orang termalas se-dunia.

Cerdas, Tetapi kadang Berfikir seperti orang Bodoh

Tidak dipungkiri kalau orang-orang kreatif memiliki kecerdasan yang layak diacungi jempol, di sisi lain mereka berani berpikir seperti orang bodoh dalam memandang persoalan. daripada stagnant dengan satu penyelesaian yang secara umum dianggap benar, mereka berpikir divergen dalam mencari pemecahan yang artinya mencari sebanyak mungkin dan seberagam mungkin ide yang terpikir, tak peduli betapa bodoh kedengarannya.

Playfull, Tetapi disiplin dan Tekun

Tidak seperti dewasa lainnya yang melihat dunia dengan kacamata super-serius, orang-orang kreatif justru sebaliknya. Mereka memandang bidang mereka layaknya taman ria. Mereka selalu antusias dalam mereka melakukan pekerjaan hingga terkesan seperti sedang bermain-main, padahal sebenarnya mereka juga bekerja keras mewujudkan ‘mainannya’.

selalu penuh imajinasi dan fantasi, tapi mereka juga tak lupa untuk tetap kembali ke realitas

Mereka mampu menelurkan ide-ide gila yang belum pernah tercetus oleh milyaran manusia lain, tapi yang membuat mereka bukan sekedar pemimpi di siang bolong adalah usaha mereka untuk menjembatani dunia khayalan mereka dengan kenyataan sehingga orang lain bisa ikut mengerti dan menikmatinya.




cenderung bersifat introvert juga ekstrovert

Pada kebanyakan orang lain, biasanya ada satu sifat yang cenderung lebih mendominasi perilakunya sehari-hari, tapi kedua sifat itu tampaknya muncul dalam porsi yang setara pada orang-orang kreatif. Mereka sangat menikmati baik pergaulan dengan orang lain (terutama dengan orang-orang kreatif lain yang sehobi) maupun kesendirian total ketika mengerjakan sesuatu.

rendah hati, namun juga bangga akan pencapaiannya

Mereka sadar bahwa ide-ide mereka tidak muncul begitu saja, melainkan hasil olahan inspirasi dan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan dan tokoh-tokoh kreatif yang menjadi panutan mereka. Mereka juga terfokus pada rencana masa depan atau pekerjaan saat ini sehingga prestasi di masa lalu tidak sebegitu berartinya bagi mereka
.
Orang-orang kreatif adalah androgini; Mereka mendobrak batas-batas yang kaku dari stereotipe gender mereka

Laki-laki yang kreatif biasanya lebih sensitif dan kurang agresif dibanding laki-laki lain yang tidak begitu kreatif, sementara perempuan yang kreatif juga lebih dominan dan ‘keras’ dibanding perempuan pada umumnya.

Orang-orang kreatif adalah pemberontak, tapi pada saat yang sama mereka tetap menghargai tradisi lama

Tentu sulit menyematkan nilai kreativitas pada sebuah teori atau karya yang tidak mengandung sesuatu yang baru, tapi orang-orang kreatif tidak ingin membuat sesuatu yang sekedar berbeda dari yang sudah ada; Ada unsur ‘perbaikan’ atau ‘peningkatan’ yang harus dipenuhi, dan itu hanya bisa dilakukan setelah orang-orang kreatif cukup memahami aturan-aturan dasarnya untuk bisa menerabasnya.

Bersemangat mendalami pekerjaannya, tapi mereka juga bisa sangat obyektif menilai hasilnya

Tanpa hasrat yang menggebu-gebu, mereka mungkin sudah menyerah sebelum sempat mewujudkan ide kreatif mereka yang sulit dinyatakan, tapi mereka juga tidak dapat menghasilkan sesuatu yang benar-benar hebat tanpa kemampuan untuk mengkritik diri dan karya sendiri habis-habisan.
Orang-orang kreatif pada umumnya lebih terbuka terhadap hal-hal baru dan sensitif pada lingkungan.

Sifat ini menyenangkan mereka (karena mendukung proses kreatif), tapi juga membuat mereka sering gelisah -bahkan menderita

Sesuatu yang tidak beres di sekitar mereka, kritik dan cemooh terhadap hasil karya, atau pencapaian yang tidak dihargai sebagaimana mestinya, hal-hal ini mengganggu orang kreatif lebih dari orang biasa.

Apakah anda termasuk orang yang kreatif?

Thanks to: Djarwo
Dedicate: Semua blogger, dimana blogger termasuk dalam rangkaian manusia manusia kreatif.

Selasa, 09 Juni 2009

NikMat

Ayam Bakar rasanya masih sama
Risoles dan kue
rasa masih sama

daging kambing dan sapi rasa masih sama
makanan masih sama

apa dunia rasasnya sama ya?
tapi ga ah

ada rasa lain yang massih gw cari
rasa ketika kita masuk dalam suatu dunia baru

dimana kita terasing disana
yah, ini rasa yang selalu nikmat

dan berbeda rasanya
setiap berada di tempat, waktu dan kondisi yang berbeda

BSM


Hujan gerimis masih melanda bandung malam itu, setelah berputar dekat patung tank.parkiran  BSM(bandung super mall) mulai tampak, tidak seperti biasanya. BSM malam itu sepi, mungkin karena hujan dari tadi sore. 
sebelum masuk parkiran, rumah sengketa yang berada tepat disebelah pintu parkiran motor tetap kokoh berdiri. terkadang aku berpikir, apa orang yang punya rumah ini tidak merasa risih dengan keadaan disekitarnya? Atau, orang ini memiliki idealis berbeda dengan orang lain dalam masalah rumah. Yah, aku mengagumi pemilik rumah ini, bagaimana aku tidak kagum, rumah ini sudah ditawar milyaran oleh BSM untuk dibeli tapi tetap saja sang pemilik tidak mau melepasnya.
Masuk kedalam parkiran BSM, ada hal yang aku rasa berubah. Biasanya ketika masuk kedalam parkiran motor, tiket diambil secara otomatis. Tapi malam ini beda, tiket diambil secara manual di post parkir. 
genangan-genangan air terlihat merata di parkiran BSM, karena tujuanku datang kesini adalah untuk menjemput papaku, maka motor aku parkir dekat pintu masuk ke dalam Mall. Saat itu ponco masih aku kenakan, ketika aku mulai melepas ponco, anak-anak kecil sebaya adikku salsa mulai memayungiku, sembari berkata, a payung a? dengan tatapan sopan dan baik. Aku hanya berkata, ga usah dek, ga papa kok, makasih ya...
Kemudian aku berjalan di plasa BSM, rupanya di plasa BSM penuh dengan anak-anak kecil yang berprofesi sebagai ojek payung. yah wajar, pemandangan di bandung memang seperti ini, kota metropolitan yang mulai banyak anak jalanannya. Sebari berjalan menuju loket primajasa jurusan bandara SoeTta, mataku tetap mengawasi anak-anak kecil itu bermain hujan-hujan sambil menawarkan jasa ojek payung kepada para pengunjung mal yang tampak menunggu hujan reda. 
Tiba-tiba, telingaku mendengar seorang anak kecil memanggil nama temannya. yang kebetulan nama itu lumayan akrab di telinga. Mataku mulai memperhatikan anak kecil yang dipanggil namanya itu, usianya kira-kira baru 6 tahun dan badannya sangat kecil serta sangat kontras dengan payung yang dibawanya, maklumlah payung yang disewakan anak-anak itu berukuran besar.  Anak perempuan itu bernama ayud, dia asik bermain bersama sesama anak-anak lain. dia berlari kesana kemari dengan girang. wajah kelelahan pun tidak kulihat diwajahnya, benar anak-anak emang anak-anak, hidupnya tanpa beban, tak ada masalah hanya bergembira.
yah, sangat kontras dengan Ayud lain yang aku kenal sebagai teman di kampus. Ayud kecil ini hidup dengan sangat sederhana, menawarkan payung kepada orang yang tidak dikenal. bahkan rela berhujan-hujan ria dan mempertaruhkan kesehatannya hanya untuk beberapa ribu uang yang keluar dari kantong-kantong orang kaya yang berplesiran di BSM. ayud kecil ini tidak ada kesempatan untuk bersantai dihadapan televisi bersama ayah dan ibunya untuk sekedar menonton sinetron bersama, tidak ada waktu untuk mengulang pelajaran sekolahnya atau sekedar merapikan buku catatannya, tidak ada waktu untuk makan bersama diatas meja makan bersama keluarganya, tidak ada waktu untuk bermanja-manja dengan ayah dan ibunya. karena dia ada di BSM sedang menawarkan payungnya, rasa kedinginan, kecapaian hilang oleh kecerian di wajahnya. Anak ini bahagia, itu pikirku. Bahagia bukan karena harta keluarga atau apa, kita bahagia karena kita ingin bahagia. kita sengsara karena kita ingin sengsara... 
Ya inilah dunia kita... roda kehidupan tetap berputar. 

Kamis, 04 Juni 2009

Paradigma dan Pisau yang Tajam itu

langit berbicara lalu menangis
sudah ada 2 masa yang berlalu
kecil yang sudah lewat, remaja yang telah lewat

aku melihat kearah cakrawala
semilir yang menyejukkan kulit

apakah pisau yang tajam itu terlalu tajam?
hingga menyobek-nyobek kalbu?

atau, saraf-saraf itu salah?
hingga muncul suatu paradigma?

langit berbicara lalu menangis
sudah ada 2 masa yang berlalu
kecil yang sudah lewat, remaja yang telah lewat


BUDAYA PUNK SEBAGAI COUNTER BUDAYA HEDONISME DI BANDUNG

PENDAHULUAN

 

1.1              Latar Belakang Masalah

Punk adalah sebuah budaya baru yang muncul di era kapitalis sekarang, punk pertama kali muncul di Inggris, dimana Inggris adalah negara yang merupakan ibunya kapitalis selain Amerika. Kemunculan punk di Inggris dimulai pada tahun 1970 an dengan munculnya genre musik baru yang dipelopori oleh sex pistol. Dengan lagunya yang sangat fenomenal, God Save The Queen. Lagu inilah merupakan tonggak awal dari kemunculan punk didunia.

Kemunculan punk di pelopori oleh golongan muda dari kelas menengah kebawah, yang mengkritik aspek sosial dan aspek politik. Setelah muncul di Inggris, gaya hidup punk mulai menyebar di seluruh dunia. Dan mulai sangat berkembang ketika sudah di sukai dan menjadi sebuah trend budaya baru di Amerika.

Punk identik dengan semangat muda, semangat untuk memberontak. Berontak kepada sistem yang ada, berontak kepada sistem yang tidak berpihak pada rakyat. Akhirnya dengan media-media musik punk terus memberontak terhadap penguasa yang ada.

 

 

 

 

 

1.2              Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

  1. Bagaimana sejarah awal punk, dan sejarahnya di bandung. Dan bagaimana punk sebagai counter budaya hedonis?

 


1.3              Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan, penulis menjelaskan permasalahan yang ditentukan berdasarkan data-data kepustakaan.

 

1.4              Kegunaan dan Tujuan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi para peminat punk, khususnya di Indonesia.
  2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan dalam bidang budaya modern.
  3. Sebagai langkah awal bagi peminat berikutnya yang ingin membahas segi lain dari masalah ini.
  4. Sebagai tugas akhir dalam mata kuliah Kajian Budaya di Fakultas Sastra Universitas Padjajaran.

 

1.5              Kerangka Teori

Dalam penulisan makalah ini, akan digunakan teori-teori atau pendapat yang relevan dengan masalah yang akan dikaju. Untuk mengkaji sejarah punk dan budayanya akan digunakan teori Asih (2007).

1.6       Sumber Data

Dari media cetak, pikiran rakyat, punk33metalpower.multiply.com, indonesiaindonesia.com, fsrd.itb.ac.id.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ANALISIS DATA

2.1  Budaya Punk

Punk di bandung lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
            Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

 

2.2  Sejarah Punk di Bandung dan Indonesia

Masuknya Punk ke Bandung tidak lepas dari pemberitaan media mainstream. Di Indonesia, kultur Punk dikenal pertama kali sebagai bentuk musikal dan fashion statement. Kultur Punk telah hadir tanpa substansi sejak awal. Punk tidak hadir sebagai respon keterasingan dalam masyarakat modern, melainkan dari sebuah kerinduan akan sebuah bentuk representasi baru saat tak ada hal lama yang dapat merepresentasikan diri remaja lagi. Maka tidak heran, apabila hal-hal yang substansial baru muncul bertahun tahun setelah Punk dikenal secara musikal dan fashion statement. Ini adalah sebuah keterlanjuran.

Di Bandung, secara musikal Punk telah dikenal sejak tahun 70an akhir dimana hal ini dibahas dalam majalah remaja Aktuil. Punk juga dibahas dalam majalah Hai pada tahun 80an. Kemudian gaya berpakaiannya juga diadopsi oleh beberapa preman jalannan. Baru di penghujung tahun 80an bermunculan kelompok-kelompok Punk dari kelas menengah karena pada saat itu hanya yang memiliki finansial tinggilah yang dapat mengakses produk dan informasi kultur ini. Jadi pada kesimpulannya, kultur Punk memang hadir di Indonesia tanpa hal-hal yang substansial, ia lahir sebagaimana produk postmodern lainnya, lahir tanpa esensi. Ada banyak hal yang mendorong terjadinya hal-hal ini antara lain karena gap bahasa, gap ekonomi, gap krisis masa muda.

Meskipun akhirnya substansi Punk hadir di Indonesia pada pertengahan tahun 90an melalui akses internet, tak berbeda dengan yang terjadi di negara lain, di Indonesia Punk dianggap sebagai segerombolan remaja biang onar atau sekedar aliran musik keras yang vokalisnya meracau tak jelas. Padahal pada pertengahan tahun 90an, komunita Punk di Indonesia merupakan komunitas Punk dengan jumlah populasi terbesar di dunia.

Penganut kultur punk (Punks) di Indonesia mulai mengadopsi substansi Punk yang termasuk di dalamnya ideologi, etika DIY (Do It Yourself), pandangan politis, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah gaya hidup positif Straigh Edge yang menolak konsumsi alkohol, rokok, obat-obatan terlarang, dan perilaku seks bebas.

 

 

 

 

 

2.3  Punk Sebagai Counter Budaya Hedonis di Bandung

Hedonisme, sebuah budaya baru yang mulai menjadi tren di masyarakat bandung kini. Budaya di mana uang merupakan segala-galanya, kesenangan dan hiburan yang dicari berlandaskan materi. Gaya hidup modern yang murni meniru perilaku barat. Budaya ini sangat tren sekali, masyarakat sudah berubah menjadi masyarakat yang berorientasi hanya kepada materi semata.

Terbukti dengan munculnya bermacam-macam FO (Factory Outlet) di bandung, munculnya tempat-tempat hiburan malam yang mulai menjamur, tempat karoke dan lain-lain. Masyarakat hedonis, cenderung konsumtif. Mereka ingin membeli apa saja yang baru dan menjadi tren. Yang dijadikan pedoman tren mereka adalah apa yang saya namakan kepopuleran seseorang (selebritis).

Mereka meniru, memuja, dan ingin mirip dengan orang yang mereka puja, mereka akan melakukan apa saja untuk dapat menjadi seperti itu. Sehingga mereka mulai kehilangan jati diri masing-masing, mereka terlalu mengidolakan dan ingin menjadi seperti mereka. 
            Budaya punk, sebagaimana yang kita tahu diatas, merupakan budaya yang memberontak terhadap hal-hal seperti ini. Mereka tidak setuju terhadap hedonisme yang hanya berorientasi pada materi yang tidak mempedulikan aspek-aspek sosial masyarakat. Maka mereka mulai membuat komunitas-komunitas punk, yang terkenal seperti komunitas punk di jalan dewi sartika. Mereka mulai melawan dengan menggunakan musik-musik underground yang keras dengan lirik yang berupa umpatan-umpatan terhadap penyimpangan yang terjadi di kota bandung. Salah satu band punk yang terkenal adalah Mesin Tempur dengan lagu mereka Supir Angkot Goblok.

  Pelan-pelan tapi pasti, budaya punk mulai diakui dan dipahami oleh golongan remaja di bandung karena gaya hidup punk merupakan gaya hidup tandingan hedonisme. Ketertarikan remaja bandung pada budaya punk ini akhirnya memunculkan apa yang dinamakan eksploitasi punk. Walaupun sejarah asal muasal berdirinya punk adalah munculnya ketidakpuasan terhadap budaya modern yang egois. Mau tidak mau punk juga harus mengikuti mereka, akhirnya muncul juga Indie-indie recorder yang khusus memproduksi lagu-lagu punk.

Selain lewat lagu, eksploitasi punk pun berlanjut kepada fesyen. Saya contohkan, komunitas punk di jalan Dewi Sartika, yang merupakan kelompok punk terbesar di Jawa Barat bersatu padu untuk membuat Distro. Dan mengubah Plasa Parahyangan yang dahulunya akan bangkrut menjadi pusat distro underground di bandung. Yang menawarkan harga relatif murah dibandingkan dengan factory outlet di jalan Riau. Pelan tapi pasti, masyarakat bandung asli, bukan pendatang mulai mengkikuti tren punk bawah tanah ini.

Tentu saja, walaupun sudah menyimpang dari maksud asli punk dahulu, tapi budaya punk tetaplah merupakan tandingan budaya hedonisme yang marak di kota-kota wisata seperti bandung.

Walaupun ada juga beberapa penyimpangan budaya punk yang merusak, seperti anarkisme yang diadopsi oleh geng motor bandung yang banyak menimbulkan kerugian baik itu nyawa seseorang dan harta benda. Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri)
dan punk memiliki nama sendiri untuk kegiatan anarkismenya yaitu Anarko-punk.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.         Sejarah punk di bandung, menciptakan sebuah budaya punk versi bandung.

2.         Punk menandingin budaya hedonisme dengan cara mereka sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

http://www.indonesiaindonesia.com/f/34349-sejarah-musik-punk/

http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/Potret%20Positif%20Punk%20Bandung.pdf

http://punk33metalpower.multiply.com/reviews/item/7

http://pr.qiandra.net.id/prprint.php?mib=beritadetail&id=70590

 

 

 

 

 

 

 


ShoutMix chat widget